Saat pertama kali mendengar istilah Technical Writer, pasti muncul pertanyaan di benak kalian,
“Apa sih Technical Writer?”
“Apa yang dilakukan Technical Writer?”
“A technical writer is a professional information communicator whose task is to transfer information (knowledge) between two or more parties, through any medium that best facilitates the transfer and comprehension of the information. Technical writers research and create information through a variety of delivery media (electronic, printed, audio-visual and even touch)” (Wikipedia)
Sederhananya saya mengartikan, Technical Writer (TW) adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam mendeskripsikan sebuah sistem dan hal rumit yang terdapat didalamnya menjadi sebuah tulisan yang layak dibaca dan mudah dipahami pembaca bahkan oleh orang awam sekalipun. Secara garis besar, pekerjaannya adalah melakukan dokumentasi suatu proyek.
“Seberapa pentingnya dokumentasi?”
Dokumentasi teknis memiliki dampak langsung pada kualitas manajemen proyek. Ketika dokumentasi suatu sistem/software tidak dilakukan secara benar dan jelas, maka proyek bisa saja mengalami banyak kendala atau bahkan terancam gagal. Karena software merupakan suatu hal yang nonfisik dan proses pembuatan software juga merupakan tugas-tugas pemikiran yang tidak terlihat fisik, salah satu cara agar membuat menjadi jelas adalah dengan menggunakan dokumentasi.
“Skill apa saja yang wajib dimiliki seorang Technical Writer?”
Menjadi seorang Technical Writer, ada beberapa hal yang harus dimiliki, diantaranya:
- Kemampuan Berkomunikasi
Seorang TW harus dapat mengambil informasi teknis dan yang kompleks dan menerjemahkannya dalam bahasa yang lebih sederhana dan mudah dimengerti bagi orang non-teknis.
2. Berorientasi Pada Detail
TW juga harus detail. Bagian dari pekerjaannya adalah membuat panduan bagaimana sebuah aplikasi dapat digunakan. Untuk itu, mereka harus rinci dan tepat di setiap langkah sehingga instruksi bisa di lakukan dengan jelas.
3. Imajinatif
Seorang TW harus dapat membayangkan kemungkinan prosedur yang akan dilakukan oleh seorang tanpa pengalaman teknis dalam menghadapi sebuah sistem/aplikasi.
4. Kerja Tim
TW harus bisa bekerja dengan dengan baik dalam Tim. Mereka hampir selalu menjadi bagian dari tim, seperti bekerja dengan sesama TW, dengan designer, analis, bahkan Project Manager dan orang teknis lainnya.
5. Keterampilan Teknis
Hal ini juga sangat penting, TW harus dapat memahami istilah-istilah teknis untuk dapat menerjemahkan ke dalam bahasa non-teknis. Walaupun ini bukanlah sesuatu yang wajib dikuasai oleh TW, namun latar belakang pendidikan IT akan sangat memudahkan pekerjaan. Hampir seluruhnya berhubungan dengan IT dan akan sangat membantu bila telah mengetahui dasar-dasarnya.
6. Kemampuan Analisis
Kemampuan menganalisa data juga perlu kok dipunyai seorang Technical Writer. Kamu harus pandai menganalisa data yang diberikan. Setidaknya, tulisan dokumen yang dibuat bakal lebih akurat dan tidak salah kaprah.
7. Kemampuan Menulis
Yang terakhir sudah pasti keterampilannya dalam menulis. Menulis disini bukan hanya dalam hal merangkai kata-kata, namun juga tulisannya dapat dimengerti oleh semua orang yang membacanya dengan deskripsi yang sesingkat-singkatnya.
“Lalu, apa saja yang dikerjakan oleh seorang technical writer? “
Beberapa dokumentasi berikut ini yang dihasilkan dan bisa digunakan oleh technical writer:
- Functional Specification Document (FSD) atau disebut juga Dokumentasi fungsi aplikasi.
- Technical Specification Document (TSD)
- User Manual
- Quick Reference Guide (QRG)
- Installation guide/manual
- FAQ (Frequently Asked Question)
- Proposal dan presentasi teknis
- Wireframe
- Product Development Plan (PDP)
- Product Analysis (PA)
Seorang Technical Writer juga bisa menjadi supporter untuk Project Manager (PM). TW akan sangat membantu dalam menyiapkan dokumen teknis yang diperlukan oleh PM selama mengembangkan proyeknya. Contoh dokumentasi yang bisa dikerjakan Technical Writer untuk membantu PM dalam tugasnya adalah Mindmapping, Timeline and effort, dan beberapa dokumentasi lainnya. Namun, ingat! Tugasnya TW hanya membantu. Yang bertanggung jawab tetaplah PM. Jadi, ketika TW telah selesai mengerjakan tugas dari PM, maka TW harus segera melakukan reporting terhadap task yang telah dikerjakan.
Naah, seperti itu gambaran menjadi seorang Technical Writer. Dari kalian, ada yang tertarik menjadi Technical Writer?
Referensi :
https://managementhelp.org/blogs/communications/2012/06/10/the-technical-writer-project-manager/